Kamis, 17 Maret 2011

Ba'asyir Tuduh Paket Bom Buku Rekayasa Densus

http://nasional.vivanews.com/news/read/210076-ba-asyir-tuduh-paket-bom-buku-rekayasa-densus
VIVAnews -- Sejumlah paket buku berisi bom dikirim ke beberapa alamat.  Abu Bakar Ba'asyir menuding Detasemen Khusus Antiteror 88 Polri berada di balikpaket bom itu.
"Itu hanya bikinan Densus 88 semua direkayasa agar seakan-akan  aksi teror itu masih ada di Indonesia, agar nilai dolar turun" kata Ba'asyir saat ditemui di sel Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis, 17  Maret 2011.
Bom buku dikirimkan ke empat alamat berbeda, yakni aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar   Abdalla di Utan Kayu, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol  Gorries Mere, Ketua Umum Pemuda  Pancasila Japto Suryasumarno, dan musisi Ahmad Dhani. Dari empat bom itu, satu meledak di Utan Kayu sebelum tim Gegana datang dan melukai tiga orang.

Sebelumnya sempat tersiar kabar pelaku bom buku adalah Fadli  Sadama, seorang teroris yang sempat ditangkap di Aceh yang disebut-sebut sebagai jaringan Ba'asyir.

Baasyir sendiri membantah tuduhan itu. "Saya tidak tahu apa-apa wong saya di penjara," kata Ba'asyir.

Dikonfirmasi, Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Boy Rafli Amar membantah tudingan Ba'asyir. "Densus tak mungkin melakukan rekayasa karena hal tersebut bertentangan dengan etika dan profesi," tegas Boy.

Terkait paket bom yang beredar ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah  menginstruksikan agar jajaran intelijen BIN, Kepolisian, dan TNI bekerja lebih keras mengungkap pelakunya. "Jangan  berikan ruang apapun, kepada siapapun yang akan merobek  keamanan yang sudah kita jaga," kata dia saat membuka sidang  kabinet di Kantor Kepresidenan, Kamis 17 Maret 2011.

Menurut SBY, motif pelaku bom ini bisa bermacam-macam. "Saya juga dapat berita, SBY tidak  bisa jaga keamanan," tambah dia. "Kalau nggak suka dengan saya jangan korbankan rakyat. Jangan mereka jadi korban." (umi)
• VIVAnews