Selasa, 01 Maret 2011

Canon HG21, Camcorder Harddisk yang Mumpuni

http://www.semuabisnis.com/articles/176510/1/-Canon-HG21-Camcorder-Harddisk-yang-Mumpuni-/Page1.html

Semakin populernya format HDV (High Definition Video) dan semakin banyaknya perangkat lunak penyunting video yang mendukung format ini menjadikan Canon berani memberikan kapasitas ekstra lapang, 120GB, pada Canon HG21. Format video yang digunakan camcorder ini adalah AVCHD berukuran bingkai 1920x1080 piksel. Metode kompresi file pada Canon HG21 disetel tidak terlalu agresif sehingga menghasilkan rekaman berkualitas dan berukuran cukup besar.

Dua pilihan modus perekaman video, yaitu Scene dan Movie merupakan fitur yang cukup menarik bagi para videografer yang menginginkan rekaman video dengan nuansa mirip film-film layar lebar. Kedua fitur ini bisa diaktifkan tanpa memerlukan penyetelan banyak parameter perekaman video. Selain itu, sistem navigasi perangkat ini menggunakan joystick sehingga cukup menyamankan pengguna saat menyetel konfigurasi rekaman. Layar LCD-nya mampu diputar 180 derajat sehingga objek rekam atau talent dapat melihat rekaman. Dengan demikian, kamera cukup luwes digunakan untuk perekaman diri sendiri, tanpa harus menyediakan tambahan layar monitor kontrol.

Dalam pengujian yang InfoKomputer lakukan, tidak ada kesulitan saat memindahkan hasil rekaman video ke komputer. Namun, untuk memutar atau menyuntingnya, kami harus meng-instal paket codec Klite Mega Codec Pack. Sayangnya, Canon tidak menyertakan codec atau software bawaan untuk mengubah rekaman dari format AVCHD ke format yang lebih populer, misalnya MPEG2.

Peningkatan kecepatan aliran data menjadi 54 Mbit/detik dari sebelumnya 17 Mbit/detik (pada seri HG20) ternyata memerlukan spesifikasi komputer yang cukup tinggi untuk memutar maupun menyuntingnya. Komputer sekelas Pentium 2,8GHz, RAM 1GB yang kami gunakan sesekali terlihat kewalahan saat memutar video format AVCHD. Ketika kami coba untuk memutar hasil rekaman secara langsung dalam camcorder, ternyata beberapa potongan rekaman yang terpisah dimainkan secara langsung, tanpa jeda. Jika ingin membuatnya diputar secara terpisah, pengguna harus menambahkan jeda dengan fasilitas yang disediakan.

Hasil rekam video dengan sumber cahaya matahari terlihat cukup matang dan padat warnanya (saturated). Detail di bagian gelap atau bayangan (shadow) terlihat
jelas, demikian juga di bagian terang (highlight) relatif masih dapat dipertahankan. Suatu kali, kami juga mencoba merekam video dalam ruangan dengan bantuan lampu video 1000 Watt. Saat mulai merekam, suhu warna gambar tidak langsung netral, namun memerlukan waktu sekitar 10 detik untuk menormalkan suhu warna sehingga nuansa kekuningan hilang. Maka, kami menyarankan pengguna untuk melakukan penyesuaian white balance terlebih dahulu sebelum mulai merekam video. Hal ini perlu kami ingatkan, karena Canon HG21 tidak menyediakan hotshoe (dudukan untuk lampu tambahan), sehingga bantuan lampu video eksternal merupakan opsi yang harus diperhitungkan oleh pengguna.

Kinerja fokus Canon HG21 cukup mumpuni. Ini terbukti ketika kami merekam di ruangan dengan cahaya seadanya (available light) dari jendela. Camcorder ini masih mampu merekam objek bergerak tanpa sesekali kehilangan fokus, walaupun butiran-butiran noise (grain) dalam batas toleransi yang tidak terlalu merusak gambar mulai terlihat akibat kondisi low light. Satu hal yang kami sayangkan dari sistem fokus adalah tidak adanya gelang (ring) fokus manual. Ini membatasi keinginan pengguna yang hendak belajar memaksimalkan berbagai teknik fokus manual, misalnya rack focus atau mengatur prioritas fokus.