Jumat, 04 Maret 2011

Harga Emas di Jakarta Naik, Transaksi Sepi

http://bisnis.vivanews.com/news/read/207603-harga-emas-di-jakarta-naik--transaksi-sepi

VIVAnews - Kendati harga emas meningkat beberapa waktu terakhir, transaksi jual beli emas di Jakarta tetap stabil. Selama dua pekan terakhir, harga emas naik Rp15-25 ribu per gram.

Pedagang emas di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Indra, mengatakan harga emas mulai merangkak naik sejak Februari 2011. "Tapi, kenaikannya tidak terlalu besar," kata dia kepada VIVAnews.com di Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.

Menurut dia, saat ini, transaksi jual beli emas relatif normal, tidak seperti saat Juli menjelang tahun ajaran baru atau Lebaran. "Jumlah transaksi biasa saja, seimbang antara pembelian dan penjualan," tuturnya.

Di toko perhiasan miliknya, Indra menjelaskan, harga perhiasan emas 22 karat dengan kadar 75 persen mencapai Rp290 ribu per gram dari sebelumnya Rp280 ribu per gram. Sementara itu, emas 23 karat dijual Rp320-330 ribu per gram.
"Itu belum termasuk ongkos pembuatan yang naik antara Rp5-10 ribu per gram. Agar pembeli tidak terkejut dengan kenaikan harga," kata dia.

Hal senada diungkapkan Rika, pemilik toko emas Sumatera di kawasan Blok M. Menurut dia, penjualan emas saat ini relatif sepi. Sementara itu, harga emas naik Rp25 ribu per gram. "Penjualan relatif sedikit," katanya.

Di tokonya, Rika hanya menjual rata-rata 30 gram emas per hari. "Kalau ramai bisa 1.000 gram, bahkan lebih dalam sehari," katanya.

Awal tahun, menurut dia, penjualan emas relatif sepi. Namun, beberapa hari terakhir masih ada pengunjung yang membeli dan menjual emas mereka.

Seorang konsumen yang menjual perhiasan emasnya, Wildan, mengatakan dirinya melego logam mulia itu karena faktor kebutuhan, dan tidak terpengaruh kenaikan harga emas. "Nanti juga saya tebus lagi," ujarnya.

Sebelumya, Kepala Riset Bullion Vault, Adrian Ash, memperkirakan harga emas akan terus melambung dalam beberapa bulan mendatang. Bahkan, lembaga yang mengelola investasi emas dengan nilai lebih dari US$1 miliar ini yakin harga emas akan mencetak rekor tertinggi dalam waktu dekat.

Awal pekan ini, harga emas sempat menyentuh US$1.417 per ounce, mendekati harga tertinggi pada 6 Desember tahun lalu, US$1.423,75. "Emas adalah bentuk asuransi krisis, harganya melambung saat krisis terjadi," kata Ash, seperti dikutip Telegraph, Rabu 2 Maret 2011.

Ash mengatakan, bila Anda membeli emas saat perekonomian global membaik, dan dijual pada saat krisis, Anda bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.
Sementara itu, berdasarkan situs logammulia.com, harga logam mulia tercatat mencapai Rp416 ribu per gram.
• VIVAnews