Rabu, 23 Maret 2011

Pertamax Naik, Konsumen Kurangi Pembelian

VIVAnews - Kenaikan harga Pertamax hingga menjadi Rp8.700 per liter membawa perubahan sikap bagi konsumen. Konsumen ada yang mengurangi pembelian atau beralih mengonsumsi Premium.

Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pramuka, Jakarta, Cahyo, mengatakan konsumen mengurangi pembelian, khususnya pengguna mobil mewah.
Biasanya untuk mengisi bahan bakar mobil, konsumen membeli sebesar Rp200 ribu, namun kini dikurangi menjadi Rp150 ribu. "Kendaraan mewah tetap bertahan menggunakan Pertamax, tapi pembeliannya dikurangi," kata Cahyo kepada VIVAnews.com di Jakarta.

Namun, dia menjelaskan, sebagian konsumen Pertamax ada yang beralih menggunakan Premium. Menurut Staf SPBU Matraman, Nurdin, kenaikan Pertamax yang cukup tinggi membuat konsumen berpindah ke bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Nurdin mengatakan, beberapa yang masih bertahan menggunakan Pertamax adalah pengguna mobil mewah.

"Mobil yang dari awal menggunakan Pertamax tetap bertahan. Namun, kenaikan harga yang tinggi membuat sebagian konsumen beralih ke Premium," ujarnya.

Seperti diketahui, kenaikan harga minyak dunia membuat bahan bakar tanpa subsidi itu juga mengalami kenaikan. PT Pertamina menaikkan harga Pertamax sebesar Rp600 menjadi Rp8.700.
Sementara itu, pesaing Pertamina, Shell, mematok harga BBM jenis Shell Super Rp8.500 per liter. Selanjutnya, Total melalui produknya, Performance92 dijual Rp8.450 per liter dan Primax92 (Petronas) dibanderol Rp8.450 per liter. Harga di atas adalah untuk bensin beroktan 92. (art)
• VIVAnews

http://bisnis.vivanews.com/news/read/211092-pertamax-naik--konsumen-kurangi-pembelian